| Kekasih |
| Rabu, 28 November 2007 |
AKU(takut)JATUH CINTA LAGI
Istriku....Engkau istri di tiga zaman.Yang dulu memberikan ia satu harapan.Yang kini menghadirkan padanya sebuah tangis. Dan yang nanti menyuguhkan untuknya beberapa pilihan dan bekas luka yang tak mudah hilang. Coba sekali saja kalian lihat dirinya. Ia yang berusaha terus bertahan sendirian, tiada yang segan berikan sandaran. Jika mereka mengambil penglihatannya, masih dapat terdengar sayup-sayup nyanyian dan melodi yang dibawa oleh angin dan mendung agar ia masih percaya bahwa cinta kan tiba.Seandainya mereka menutup telinganya, masih ia nikmati desiran lembayung yang diharumi wangi lembut menyapa Hingga ia tiba dalam pandang dan melangkah yang terlampau jauh. Terkulai lesu diantara matanya yang terus layu. Tenggelam dalam hening yang ia ciptakan sendiri. Begitu egois hingga enggan untuk dibagi. Seperih itukah luka yang kini ia dapat? Teringat dalam benaknya akan ucapan kekasihnya yang kini lampau dan terus menjauh. Hanya maaf dan untaian tangis yang ia berikan.hanya itu.hanya itu yang ia hadirkan untuknya. Dan dalam harapnya, ketika kekasihnya yang terdahulu tak lagi mampu hadirkan sebuah senyuman, tak sanggup membuatnya mengerti akan arti kesungguhan dan ketulusan cinta. Suatu hari ia kan dapati seulas senyum yang kan menyambut kedatangannya setiap pagi menyelimuti dengan embun dan secercah harapan, hingga nanti ketika senja memelukmu dan mendekapnya dalam mimpi yang teramat palsu hingga esok ia kan kembali sadar dengan tubuh yang tlah remuk bersama debu. Janji-janji yang dikatakan nampak begitu lekat. Mimpi yang dilukiskan padanya benar-benar manis. Sudah ketiga kali ini ia dibohongi, dan sudah kesekian kalinya ia berkawan dengan kegagalan. Tapi yang satu ini menjadi yang terindah,tapi juga paling dalam menorehkan luka hingga entah nanti apakah bekasnya akan hilang dengan sendirinya.Label: poem (Read The Rest Of This Entry...) |
posted by Little Moron @ 20.50  |
|
|
|
|
|
